Rekomendasi strategi pemulihan pradiabetes – ANTARA News

Prevalensi pradiabetes meningkat secara signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pradiabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi belum mencapai kadar diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik, pradiabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 yang lebih serius.

Oleh karena itu, penting bagi individu yang memiliki pradiabetes untuk segera mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah perkembangan kondisi ini menjadi diabetes. Berikut adalah beberapa rekomendasi strategi pemulihan pradiabetes yang dapat dilakukan:

1. Mengubah pola makan
Salah satu langkah penting dalam mengatasi pradiabetes adalah dengan mengubah pola makan. Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, serta lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, protein, dan serat. Perbanyak pula konsumsi air putih dan hindari minuman manis.

2. Berolahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang secara teratur minimal 30 menit setiap hari.

3. Menjaga berat badan ideal
Kegemukan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan agar tetap stabil dan ideal. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.

4. Kurangi stres
Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Cobalah untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau terapi relaksasi.

5. Rutin memeriksakan kadar gula darah
Penting untuk rutin memeriksa kadar gula darah secara berkala untuk memantau perkembangan kondisi pradiabetes. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengaturan yang tepat.

Dengan mengikuti rekomendasi strategi pemulihan pradiabetes di atas, diharapkan individu yang memiliki kondisi ini dapat mencegah perkembangan menjadi diabetes tipe 2 yang lebih serius. Selain itu, penting juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan pengelolaan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. (Antara)