Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci, atau dikenal juga sebagai tularemia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menular melalui gigitan serangga seperti nyamuk atau kutu, kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.

Belakangan ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat telah mengalami lonjakan yang signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus demam kelinci di AS pada tahun 2021 mencapai jumlah tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang di negara tersebut.

Gejala demam kelinci bisa bervariasi tergantung pada cara penularan penyakit tersebut. Gejala umum yang biasanya muncul antara lain demam, nyeri otot, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kadang-kadang terjadi luka pada kulit atau mata. Jika tidak segera diobati, demam kelinci dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau infeksi sistemik yang berpotensi mengancam nyawa.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan seperti sarung tangan saat berkebun atau beraktivitas di alam, serta memastikan makanan dan air yang dikonsumsi sudah aman dan bersih.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat. Demam kelinci adalah penyakit yang serius dan penanganannya sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman.

Dengan adanya lonjakan kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Kesehatan dan keselamatan diri serta keluarga harus selalu menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi seperti ini. Semoga dengan upaya bersama, penyebaran demam kelinci dapat dikendalikan dan dicegah lebih lanjut.