Kembuhung, Kearifan Lokal Kurangi Limbah Makanan
Di era modern seperti sekarang ini, kita sering kali melupakan kearifan lokal yang sebenarnya mampu membantu kita mengurangi limbah makanan. Salah satu kearifan lokal yang masih dijaga oleh masyarakat Indonesia adalah kembuhung. Kembuhung merupakan praktik memasak yang dilakukan oleh suku-suku di Papua yang menggunakan cara memasak dengan menggunakan api yang kecil dan lambat.
Dalam praktik kembuhung, masyarakat Papua menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar mereka. Mereka menggali lubang kecil di tanah, kemudian menyalakan api dengan kayu bakar dan batu-batuan. Setelah itu, mereka meletakkan bahan makanan seperti ikan, daging, sayuran, dan umbi-umbian di atas api yang kecil tersebut. Proses memasak dengan api yang kecil dan lambat ini membuat makanan matang secara perlahan dan merata, sehingga nutrisi dalam makanan tetap terjaga.
Selain itu, kembuhung juga mampu mengurangi limbah makanan karena makanan yang dimasak dengan cara ini biasanya dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berbeda dengan memasak menggunakan kompor gas atau listrik yang sering kali membuat kita memasak lebih dari yang kita butuhkan dan akhirnya menghasilkan limbah makanan.
Dengan mempraktikkan kembuhung, kita bisa belajar untuk lebih bijak dalam memasak dan menggunakan bahan makanan yang ada. Selain itu, kembuhung juga merupakan bentuk kearifan lokal yang perlu dilestarikan agar kita tidak melupakan cara-cara tradisional yang sebenarnya mampu membantu kita untuk hidup lebih berkelanjutan.
Sebagai masyarakat modern, kita seharusnya bisa belajar dari kearifan lokal seperti kembuhung ini. Dengan mengurangi limbah makanan, kita juga ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan bumi ini. Jadi, mari kita terus jaga dan lestarikan kearifan lokal seperti kembuhung, agar kita bisa hidup lebih berkelanjutan dan lebih berbudaya.